Ma'ruf Amin Sebut Jokowi Ahli Nipu Rakyat? Ini Faktanya
Beredar narasi bahwa Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) ahli menipu rakyat. Narasi ini beredar di media sosial.
Adalah akun facebook Amel Liya yang turut mengunggah sebuah gambar memperlihatkan foto Ma'ruf Amin dan berisi narasi tersebut. Berikut narasi selengkapnya:
Akun facebook Amel Liya membuat komentar terkait gambar tersebut. Berikut komentarnya:
![[Cek Fakta] Ma'ruf Amin Sebut Jokowi Ahli Nipu Rakyat? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/urusan.jpg)
Penelusuran:
Dari penelusuran tim Cek Fakta Medcom.id, klaim bahwa Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) ahli menipu rakyat, tidak berdasar. Faktanya, tidak ditemukan informasi valid mengenai hal itu. Di sisi lain, ini merupakan kabar bohong lama yang kembali muncul di tengah masyarakat. Kami pernah mengulas gambar dan narasi senada pada Februari 2020. Ulasan itu dimuat dalam artikel berjudul "[Cek Fakta] Wapres Ma'ruf Amin Sebut Jokowi Ahli Menipu Rakyat? Ini Faktanya".
![[Cek Fakta] Ma'ruf Amin Sebut Jokowi Ahli Nipu Rakyat? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/urusan2.jpg)
Pada gambar yang beredar, seolah foto Ma'ruf Amin tersebut berasal dari situs Antara. Sementara melalui teknik padanan gambar, foto itu dimuat CNN Indonesia.com pada Rabu 15 November 2017.
![[Cek Fakta] Ma'ruf Amin Sebut Jokowi Ahli Nipu Rakyat? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/urusan3.jpg)
Situs Turnbackhoax.id juga menelusuri isu tersebut. Disebutkan, foto tersebut merupakan karya Jurnalis CNN Indonesia, Christie Stefanie.
![[Cek Fakta] Ma'ruf Amin Sebut Jokowi Ahli Nipu Rakyat? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/urusan4.jpg)
Kesimpulan:
Klaim bahwa Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) ahli menipu rakyat, tidak berdasar. Faktanya, tidak ditemukan informasi valid mengenai hal itu.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
![[Cek Fakta] Ma'ruf Amin Sebut Jokowi Ahli Nipu Rakyat? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Hoaks%20Misleading%20Content(13).jpeg)
"Kata si kakek...Bukan kata akuuu," tulis akun facebook Amel Liya, Rabu 2 September 2020.
"KALO URUSAN NIPU RAKYAT JOKOWI AKHLINYA. SAYA JUGA DIAJARINYA. SEKARANG SUDAH LANCAR."
Unggahan ini direspons sejumlah warganet. Terdiri dari 41 emotikon, 5 komentar dan 2 kali dibagikan.
Penelusuran:
Dari penelusuran tim Cek Fakta Medcom.id, klaim bahwa Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) ahli menipu rakyat, tidak berdasar. Faktanya, tidak ditemukan informasi valid mengenai hal itu. Di sisi lain, ini merupakan kabar bohong lama yang kembali muncul di tengah masyarakat. Kami pernah mengulas gambar dan narasi senada pada Februari 2020. Ulasan itu dimuat dalam artikel berjudul "[Cek Fakta] Wapres Ma'ruf Amin Sebut Jokowi Ahli Menipu Rakyat? Ini Faktanya".
Pada gambar yang beredar, seolah foto Ma'ruf Amin tersebut berasal dari situs Antara. Sementara melalui teknik padanan gambar, foto itu dimuat CNN Indonesia.com pada Rabu 15 November 2017.
Situs Turnbackhoax.id juga menelusuri isu tersebut. Disebutkan, foto tersebut merupakan karya Jurnalis CNN Indonesia, Christie Stefanie.
"Foto karya Christie ini dimuat dalam artikel cnnindonesia.com dengan tajuk “Ketua MUI Tak Setuju Penghayat Kepercayaan Tercantum di KTP"," tulis Turnbackhoax.id dalam laporannya, Selasa 18 Februari 2018.
Kesimpulan:
Klaim bahwa Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) ahli menipu rakyat, tidak berdasar. Faktanya, tidak ditemukan informasi valid mengenai hal itu.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.